Wednesday, 15 March 2017

Piperin dari Buah Lada

Piperin dari Buah Lada

PENDAHULUAN
siapa yang suka ladaaaaaa.. 
Lada atau merica adalah rempah-rempah berwujud bijian yang dihasilkan tanaman Piper nigrum L. Lada sangat penting dalam komponen masakan dunia dan dikenal luas sebagai komoditi perdagangan penting di dunia. Piperin merupakan suatu senyawa yang sangat bermanfaat dalam kesehatan. Piperin banyak ditemukan pada simplisia yang termasuk dalam keluarga piperaceae ,yaitu pada piperis nigrii fructus, piperis albi fructus, piperis retrofracti fructus, dll. Tanaman yang termasuk dalam keluarga piperaceae sangat banyak ditemukan hampir seluruh dataran rendah di Indonesia, karena tanaman ini tidak tahan dengan genangan air. Piperis nigri sangatlah mudah ditemukan di seluruh daerah di Indonesia dengan harga yang relative rendah. Pada umumnya kandungan piperin dalam piperis nigri sebanyak 1,7- 7,4%.
     Lada mengandung minyak atsiri, pinena, kariofilena, lionena, filandrena alkaloid piperina, kavisina, piperitina, piperidina, zat pahit dan minyak lemak. Rasa pedas disebabkan oleh resin yang disebut kavisin. Kandungan piperine dapat merangsang cairan lambung dan air ludah. Selain itu lada bersifat pedas, menghangatkan dan melancarkan peredaran darah.
Oleh karena itu dalam pembahasan kali ini kami membahas piperin dari buah lada.
1.      A.   Klasifikasi ilmiah
Kerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliophyta
Ordo                : Piperales
Famili              : Piperaceae
Genus             : Piper
Spesies           : P. nigrum
Nama binominal          : Piper nigrum L 
Piper P. nigrum (lada) menghasilkan lada hitam dan lada putih. Lada hitam yaitu buah lada yang belum masak dikeringkan bersama kulitnya hingga kulit keriput dan berwarna hitam. Lada putih yang berasal dari buah lada yang masak yang setelah diberssihkan dari kulitnya lalu dikeringkan, hingga berwarna putih

Gambar 1.  Buah lada putih dan hitam
B.   Ciri-ciri tanaman
Tumbuh tumbuhan berkayu sering kali memanjat dengan menggunakan akar pelekat, dengan batang dengan berkas pengangkutan penampang melintang tampak tersebar dan tersusun dalam beberapa lingkaran.
Daun daun tunggal yang tersebar dengan atau tanpa daun penumpu.
Bunga tersusun dalam bunga majemuk yang disebut dengan bunga lada. Masing masing kecil tanpa hiasan bunga, berkelamin tunggal. Biasanya muncul pada saat musim hujan.
Buahnya buah batu atau buah buni, berbentuk bulat berbiji keras dan berkulit lunak.


Gambar 2. Gambar tanaman lada
C.   Sifat
            Lada memiliki rasa pedas, berbau khas dan aromatik. Rasa pedas dari buah lada hitam, 90-95% disebabkan oleh adanya komponen trans-piperin yang ada dalam buah kering kadarnya 2-5% dan terdiri atas senyawa asam amida piperin dan asam piperinat. Rasa pedas piperin masih ada walaupun diencerkan 1:200000. Rasa pedas juga disebabkan oleh adanya kavisin yang merupakan isomer basa piperin. Kandungan lain yang menghasilkan bau aromatic adalah minyak atsiri dengaan kadar 1-2.5% yang mengandung piperonal, eugenol, safrol, metil eugenol, dan miristissin. Lada hitam juga mengandung monoterpen dan seskuiterpen.
D.   Khasiat dan Kegunaan
Penggunaan, lada digunakan sebagai stomakik, karminatif, dan bumbu masak.
Efek farmakologis lada diantara lain:
·         Kamfena merangsang timbulnya kejang.
·         Boron meluruhkan haid, merangsang keluarnya hormone androgen dan estrogen.
·         Mencegah pengeroposan tulang, menghambat prostaglandin, relaksasi otot, menghilangkan kelelahan
·         Merangsang semangat, calamine dan chavicine
·         Merangsang syaraf pusat calamine.
E. SENYAWA AKTIF PIPERIN
Struktur Piperin


Gambar 3. Struktur senyawa piperin

Sifat senyawa
Senyawa amida (piperin) berupa kristal berbentuk jarum, berwarna kuning, tidak berbau, tidak berasa, lama-kelamaan pedas. Larut dalam etanol, asam cuka, benzen, dan kloroform. Senyawa ini termasuk senyawa alkaloid golongan piridin. 
Khasiat dan kegunaan
Piperin mempunyai daya hambat enzim prostaglandin sintase sehingga bersifat antiflogistik. Piperin juga berkhasiat sebagai antioksidan, antidiare, insektisida. Sebagai antiiflamasi, parfum, Antinociceptive.

Cara ekstraksi
Ekstraksi
Metode ekstraksi dipilih berdasarkan faktor seperti sifat bahan mentah obat  dan daya penyesuaian dengan tiap macam metode ekstraksi dan kepentingan dalam memperoleh ekstrak yang sempurna atau mendekati sempurna dari obat. Sifat bahan mentah obat merupakan faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode ekstraksi. Dapat digunakan alat soxhlet, yang merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan suatu zat dalam suatu padatan menggunakan suatu pelarut yang sesuai. Prinsip alat soxlet yaitu pemanasan, pendinginan uap, pembasahan simplisia dan pelarutan simplisia, dengan kata lain merupakan ekstraksi berkesinambungan menggunakan alat soxlet dengan pelarut sesuai yang selalu baru sehingga terjadi ekstraksi kontinyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik.

Cara isolasi
Karakter dasar berbagai alkaloid digunakan untuk mengisolasinya. Alkaloid diambil ke dalam larutan asam berair (umumnya asam hidroklorida, sitrat, atau tartarat) dan komponen netral atau bersifat asam dari campuran asal dipisahkan dengan ekstraksi pelarut. Setelah larutan berair dibasakan, maka alkaloid diperoleh dengan ekstraksi ke dalam pelarut yang sesuai.


Gambar 4. Skema isolasi senyawa alkaloid

Pemurnian
Dapat digunakan dengan metode kristalisasi langsung (rekristalisasi) yang merupakan prosedur paling sederhana. Beberapa kombinasi pelarut yang sering digunakan untuk kristalisasi alkaloid meliputi metanol, etanol berair, metanol-kloroform, metanol-eter, metanol-aseton, dan etanol-aseton.
Rekristalisasi bertujuan untuk Isolasi dan identifikasi senyawa alkaloid piperin dari buah lada serta melakukan analisis kualitatif piperin dalam sampel hasil isolasi. Rekristalisasi merupakan suatu teknik pemisahan atau pemurnian suatu zat dari suatu pencemar dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan dengan pelarut yang sesuai. Metode rekristalisasi menggunakan prinsip perbedaan kelarutan antara  pencemar dengan zat yang akan diambil.
Pertanyaan
:)
1.      untuk jalur metabolisme dapat dilihat 

ü  penggunaan lada :

sebagai stomakik yaitu menambah nafsu makan, karminatif yaitu memperlancar pengeluaran ‘angin’, bumbu masak yaitu sebagai rempah rempah penyedap rasa pada masakan

pada efek farmakologi calamine, merangsang semangat yang dimaksudkan merangsang nafsu makan
khasiat piperin sebagai :

antinociceptive = analgesik, antiinflamasi pada kasus arthritis rheumatoid
fungsi piperin sebagai insektisida terkait dengan rasa panas yang ditimbulkan, diunakan untuk membasmi ulat pada tanaman kol

adapun rangkaian kegiatannya ekstraksi dan isolasi dapat dilakukan dengan :

1. Ekstraksi serbuk buah lada hitam

Ditimbang 20 gram serbuk lada hitam -> Dimasukkan dalam alat penyari soxhlet yang dipasangi kertas saring -> Ditambahkan etanol 96% -> Ditambahkan batu didih -> Dilakukan penyarian selama 1-2 jam(kecepatan 6-8 sirkulasi /jam) -> Didinginkan dan Sari Dipisahkan dengan kertas saring -> Disisihkan sari jernih sebanyak 3ml dalam flakon -> Diuapkan dengan rotary evaporator sampai didapatkan ekstrak kental
2. Isolasi piperin
Di tambahkan 10ml KOH-Etanolik 10% pada ekstrak kental sambil diaduk -> Dipisahkan sari dari bagian yang tak larut melalui glass wool -> Didiamkan sari jernih satu malam dalam lemari pendingin sampai didapatkan kristal -> Dipisahkan kristal yang terbentuk -> Dicuci dengan etanol 96% dingin -> Dikeringkan dengan lemari pengering pada 40 C selama 30-45menit



No comments:

Post a Comment

PENGELOLAAN ALAT KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

PENGELOLAAN ALAT KESEHATAN DI RUMAH SAKIT            Berbagai peralatan yang diperlukan di Rumah Sakit seperti alat untuk menginfus da...