Ø Nama
bakteri : Escherichia coli
Ø Bentuk
dan susunan bakteri : BENTUK = Batang yang pendek dengan panjang berkisar o,5-1,0 mikrometer dan memiliki lebar 1,3 –
3 mikrometer. Setiap selnya memiliki
flagella yang berfungsi sebagai alat gerak dan tersebar merata di seluruh permukaan sel tersebut
; WARNA = Merah ;SUSUNAN
= Beberapa bakteri ini sering terlihat hidup secara terpisah, namun ada juga yang berdampingan berkelompok dua – dua.
Seringkali juga terlihat seperti menjalin membentuk rantai yang bergerombol.
Ø Struktur
bakteri: Struktur sel E.coli dikelilingi oleh membran sel, terdiri dari sitoplasma yang mengandung
nukleoprotein. Membran sel E. coli ditutupi
oleh dinding sel berlapis kapsul. Flagela dan pili E. coli menjulur dari
permukaan sel (Tizard 2004). Tiga struktur antigen utama permukaan yang digunakan untuk membedakan serotipe golongan E.coli adalah dinding
sel, kapsul dan flagela. Dinding sel E.coli
berupa lipopolisakarida
yang bersifat 4 pirogen dan menghasilkan
endotoksin serta diklasifikasikan sebagai antigen O. Kapsul E.coli berupa polisakarida yang dapat
melindungi membran luar
dari fagositik dan sistem komplemen,diklasifikasikan sebagai antigen K. Flagela E.coli terdiri
dari protein yang bersifat antigenik dan
dikenal sebagai antigen H. Faktor virulensi E. coli juga disebabkan
oleh enterotoksin, hemolisinkolisin, siderophor , dan molekul pengikat besi (aerobaktin dan
entrobaktin). Dan tidak memiliki
spora
Ø Golongan
bakteri : Termasuk bakteri gram negative, karena memiliki
sistem membran ganda di mana
membran plasmanya diselimuti oleh membran luar permeable.
Bakteri ini mempunyai dinding sel tebal berupa peptidoglikan,
yang terletak di antara membran dalam dan membran
luarnya.
Sifat pertumbuhannya : E. coli termasuk bakteri mesofilik dengan suhu pertumbuhannya dari
7 ºC sampai 50 ºC dan suhu optimum sekitar 37 ºC
(Adams dan Moss, 2008). E. coli dapat tumbuh pada pH 4-9
dengan aktivitas air 0.935. Laju pertumbuhan E. coli yaitu 25
jam/generasi pada suhu 8 ºC (Forsythe 2000). E. coli keluar dari
tubuh bersama tinja dalam jumlah
besar sertamampubertahansampai beberapa minggu.Kelangsungan hidup dan
replikasi E. coli di lingkungan
membentuk koliform. E. coli tidak tahan terhadap keadaan kering
atau desinfektan biasa. Bakteri ini akan mati pada suhu 60ºC selama 30menit. Bakteri ini bisa menggandakan tubuhnya atau yang disebut pula
dengan generasi dalam waktu 15 hingga 20 menit saja. dalam waktu tersebut
bakteri ini mampu menggandakan tubuhnya menjadi dua kali lipat. Dalam bagan
geometrik eksponensiall, tercatat dalam waktu 10 jam saja satu sel bakteri ini
bisa menggandakan tubuhnya dan berkembang menjadi lebih dari 1 triliun sel.
Escherichia coli dapat tumbuh di medium nutrien sederhana, dan dapat memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan asam dan gas (Pelczar dan Chan, 2005:169). Kecepatan berkembangbiak bakteri ini adalah pada interval 20 menit jika faktor media, derajat keasaman dan suhu tetap sesuai. Selain tersebar di banyak tempat dan kondisi, bakteri ini tahan terhadap suhu, bahkan pada suhu ekstrim sekalipun. Suhu yang baik untuk pertumbuhan bakteri ini adalah antara 80C-460C, tetapi suhu optimumnya adalah 370C. Oleh karena itu, bakteri tersebut dapat hidup pada tubuh manusia dan vertebrata lainnya (Dwidjoseputro, 1978:82).
Taksonomi Escherichia coli sebagai berikut (Dwidjoseputro, 1978:105):
Divisi :Protophyta
Kelas :Schizomycetes
Ordo :Eubacteriales
Famili :Enterobacteriaceae
Genus :Escherichia
Spesies :Escherichiacoli
Pelczar dan Chan (1988:809-810) mengatakan Escherichia coli merupakan bagian dari mikrobiota normal saluran pencernaan. Escherichia coli dipindahsebarkan dengan kegiatan tangan ke mulut atau dengan pemindahan pasif lewat makanan atau minuman.
Morfologi
dan ciri-ciri pembeda Escherichia coli yaitu:
(1)
merupakan batang gram negatif.
(2)
terdapat tunggal, berpasangan, dan dalam rantai pendek.
(3)
biasanya tidak berkapsul.
(4)
tidak berspora.
(5)
motil atau tidak motil, peritrikus.
(6)
aerobik, anaerobik fakultatif.
(7)
penghuni normal usus, seringkali menyebabkan infeksi.
Escherichia coli dalam usus besar bersifat patogen apabila melebihi dari jumlah normalnya. Galur-galur tertentu mampu menyebabkan peradangan selaput perut dan usus (gastroenteritis) (Pelczar dan Chan, 1988:809-810). Bakteri ini menjadi patogen yang berbahaya bila hidup di luar usus seperti pada saluran kemih, yang dapat mengakibatkan peradangan selaput lendir (sistitis) (Pelczar dan Chan, 1988:545).
Escherichia coli dapat dipindahsebarkan melalui air yang tercemar tinja atau air seni orang yang menderita infeksi pencernaan, sehingga dapat menular pada orang lain. Infeksi yang timbul pada pencernaan akibat dari serangan bakteri Escherichia coli pada dinding usus menimbulkan gerakan larutan dalam jumlah besar dan merusak kesetimbangan elektrolit dalam membran mucus. Hal ini dapat menyebabkan penyerapan air pada dinding usus berkurang dan terjadi diare .(Pelczar dan Chan, 1988:810).
Escherichia coli dalam usus besar bersifat patogen apabila melebihi dari jumlah normalnya. Galur-galur tertentu mampu menyebabkan peradangan selaput perut dan usus (gastroenteritis) (Pelczar dan Chan, 1988:809-810). Bakteri ini menjadi patogen yang berbahaya bila hidup di luar usus seperti pada saluran kemih, yang dapat mengakibatkan peradangan selaput lendir (sistitis) (Pelczar dan Chan, 1988:545).
Escherichia coli dapat dipindahsebarkan melalui air yang tercemar tinja atau air seni orang yang menderita infeksi pencernaan, sehingga dapat menular pada orang lain. Infeksi yang timbul pada pencernaan akibat dari serangan bakteri Escherichia coli pada dinding usus menimbulkan gerakan larutan dalam jumlah besar dan merusak kesetimbangan elektrolit dalam membran mucus. Hal ini dapat menyebabkan penyerapan air pada dinding usus berkurang dan terjadi diare .(Pelczar dan Chan, 1988:810).
Ø Sifat
biokimiawinya : Bakteri Escherichia coli merupakan bakteri anaerob fakulatif yang mampu hidup pada kondisi aerob maupun anaerob,
tidak memiliki enzim sitrat permiase,
pada fermentasi tidak menghasilkan metilen glikon
dan asetolin. Dan bakteri ini mapu mengfermentasikan karbohidrat dari golongan Glukosa, Laktosa, maltose, dan
Manitol. Uji – uji biokimia yang
dilakukan terhadap E.coli term asukkarakteristik
pertumbuhan pada agar TSI (Triple Sugar
Iron) dan agar SIM (Sulfite Indole Motility) atau LIM (Lysine Indole Motility). Uji-uji biokimia ditunjukkan untuk menunjukkan
E.coli dan bakteri-bakteri
lainnya yang mempunyai sifat-sifat hamper sama, yaitu Klebsiella dan Enterobacter
Ø Patogenitas
dari penyakit yang ditimbulkan : Untuk Escherichia
coli, penyakit yang sering ditimbulkan
adalah diare. E.coli sendiri
diklasifikasikan berdasarkan sifat
virulensinya dan setiap grup klasifikasinya memiliki mekanisme penularan yang
berbeda-beda, yaitu:
v E. Coli Enteropatogenik (EPEC)
E. coli ini menyerang manusia khususnya pada bayi. EPEC melekatkan diri
pada sel mukosa kecil. Faktor yang diperantarai oleh kromosom akan menimbulkan
pelekatan yang kuat. Pada usus halus, bakteri ini akan membentuk koloni
dan menyerang pili sehingga penyerapannya terganggu. Akibatnya adalah adanya
diare cair yang biasanya sembuh sendiri
tetapi dapat juga menjadi kronik. EPEC sedikit fimbria, ST dan LT toksin,
tetapi EPEC menggunakan adhesin yang dikenal sebagai intimin untuk mengikat
inang sel usus. Sel EPEC invasive (jika memasuki sel inang) dan menyebabkan
radang.
v E. Coli Enterotoksigenik (ETEC)
Faktor
kolonisasi ETEC yang spesifik untuk menimbulkan pelekatan ETEC pada sel epitel
usus kecil. Lumen usus terengang oleh cairan dan mengakibatkan hipermortilitas
serta diare, dan berlangsung selama beberapa hari. Beberapa strain ETEC
menghasilkan eksotosin tidak tahan panas. Prokfilaksis antimikroba dapat
efektif tetapi bisa menimbulkan peningkatan resistensi antibiotic pada bakteri,
mungkin sebaiknya tidak dianjurkan secara umum. Ketika timbul diare, pemberian
antibiotic dapat secara efektif mempersingkat lamanya penyakit. Diare tanpa
disertai demam ini terjadi pada manusia, babi, domba, kambing, kuda, anjing, dan
sapi. ETEC menggunakan fimbrial adhesi (penonjolan dari dinding sel bakteri)
untuk mengikat sel – sel enterocit di usus halus. ETEC dapat memproduksi 2
proteinous enterotoksin: dua protein yang lebih besar, LT enterotoksin sama
pada struktur dan fungsi toksin kolera hanya lebih kecil, ST enterotoksin
menyebabkan akumulasi cGMP pada sel target dan elektrolit dan cairan sekresi
berikutnya ke lumen usus. ETEC strains tidak invasive dan tidak tinggal pada
lumen usus.
v E. Coli Enterohemoragik (EHEC)
Menghasilkan
verotoksin, dinamai sesuai efek sitotoksinya pada sel Vero, suatu sel hijau
dari monyet hijau Afrika. Terdapat sedikitnya dua bentuk antigenic dari toksin.
EHEC berhubungan dengan holitis hemoragik, bentuk diare yang berat dan dengan
sindroma uremia hemolitik, suatu penyakit akibat gagal ginja akut, anemia
hemolitik mikroangiopatik, dan trombositopenia. Banyak kasus EHEC dapat dicegah
dengan memasak daging sampai matang. Diare ini ditemukan pada manusia, sapi,
dan kambing.
v E. Coli Enteroinvansif (EIEC)
Menyebabkan
penyakit yang sangat mirip dengan shigellosis. Memproduksi toksin Shiga,
sehingga disebut juga Shiga-toxin producing strain(STEC). Toksin merusak sel
endotel pembuluh darah, terjadi pendarahan yang kemudian masuk ke dalam usus.
EIEC menimbulkan penyakit melaluii invasinya ke sel epitel mukosa usus.
v E. Coli Enteroagregatif (EAEC)
Menyebabkan
diare akut dan kronik pada masyarakat di Negara berkembang. Bakeri ini ditandai
dengan pola khas pelekatannya pada sel manusia. EAEC menproduksi hemolisin dan
ST enterotoksin yang sama dengan ETEC.
Penularan
Penularan pada bakteri
ini adalah dengan kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung, seperti
:
- makanan dan
minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh serangga atau
kontaminasi oleh tangan yang kotor
- Tidak
mencuci tangan dengna bersih setelah selesai buang air besar atau membersihkan
tinja yang terinfeksi, sehingga kontaminasi perabotan dan alat-alat yang
dipegang.
Daftar
Pustaka:
Adams MR, Moss MO. 2008. Food Microbiology 3rd Edition.
Cambridge: RSC Pub.
Forsythe SJ. 2000. The Microbiology of Safe Food .
London: Blackwell Science.
Elsevier Saunders.Tizard IR. 2004.Veterinary Immunology: an
Introduction Sixth Edition. Pennsylvania: WB Saunders.
Rahmatullah, Ahmad Marzuki. E.coli : STUDI KARAKTERISASI BAKTERI
Eschericia coli DILABORATORIUM
KESEHATAN,LUMAJANG. http://www.academia.edu/4139114/e.coli . diakses tanggal 17 Juli 2013
Anonymous. Mengenal
Bakteri Escherichia Coli. http://www.anneahira.com/bakteri-escherichia-coli.htm. diakses
tanggal 27 Maret 2013
Anonymous. Uji
Biokimia. http://publichealthworld2011.blogspot.com/2013/09/uji-biokimia.html. diposkan
oleh Public Health World pada tanggal 8 September 2013
Aguskrisno.
Patogenitas Mikroorganisme. http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2012/01/07/patogenisitas-mikroorganisme-2/. Diakses
pada tanggal 7 Januari 2012
No comments:
Post a Comment