Teh merupakan tumbuhan yang sangat bermanfaat bagi
kehidupan manusia karena selain dapat dibuat minuman,juga dapat digunakan
sebagai pengobatan. Minuman teh yang disajikan umumnya dibuat dari daun muda
atau pucuk daun teh (Camellia sinensis L.,) yang sudah dikeringkan dan
diseduh dengan air hangat atau mendidih.
Berdasarkan penelitian,
kebiasaan minum teh ternyata dapat mencegah nafas bau dan gigi kropos.
Kandungan bahan kimia dalam teh dapat membunuh bakteri dan virus yang dapat
menyebabkan infeksi tenggorokan,gigi kropos dan gangguan gigi serta rongga
mulut lainnya. Hasil isolasi senywa kimia dari daun teh yang dikenal
sebagai keluarga polifenol terutama katekin dan teaflavin dapat membunuh
bakteri penyebab gangguan mulut .
Komponen utama dari teh hijau adalah polisakarida,
flavonoid, Vitamin B,C dan E serta komponen katekin. Komponen katekin
banyak berferan sebagai anti kanker. Komponen katekin utama yang ditemukan
dalam teh hijau adalah : epigallocatechin (EGC), epikatekin (EC),
epigallocatechingallate (EGCG) dan epicatechin gallate ( ECG) .
·
Teh Hijau ( Camellia sinensis L.)
Deskripsi : Teh merupakan minuman yang
banyak dikonsumsi kedua di dunia setelah air, khasiat untuk kesehatannya pun
sudah banyak ditemukan.Tanaman teh, Camellia sinensis merupakan
famili dari theaceae. Dan Teh hitam , serta teh hijau dihasilkan dari
daunnya. Ciri dari tanaman ini adalah semak atau pohon berwarna hijau dan
tanaman ini memiliki tinggi sampai 30 kaki namun biasanya dipangkas 2-5 kaki
untuk pengolahan. Daunnya berwarna hijau gelap berbentuk oval dengan pinggiran
bergerigi , bunganya berwarna putih beraroma ,tumbuh secara bergerombol atau
single.
Gambar 1. Struktur senyawa polifenol dari daun teh
Zat Aktif : Tidak seperti pada teh
hitam, produksi dari teh hijau tidak membutuhkan oksidasi dari daun teh yang
muda. Teh Hijau diproduksi dari perebusan daun teh segar pada temperatur
tinggi, sehingga menyebabkan enzim pengoksidasinya tidak aktif sehingga
kandungan polifenol nya akan tetap ada. Polifenol yang biasanya ditemukan pada
tanaman banyak diketahui sebagai flavanols atau katekin. Komponen katekin utama
yang ditemukan dalam teh hijau adalah : epigallocatechin (EGC), epicatechin
(EC), epigallocatechingallate (EGCG) dan epicatechin gallate ( ECG). Polifenol
dari teh hijau menunjukkan efek antioksidan, antikarsinolgenik, antiinflamasi,
thermogenic, probiotic serta antikmikroba pada beberapa hewan dan studi in
vitro.
Mekanisme Aksi :
Efek antikarsinogenik
dari polifenol teh hijau utamanya dari EGCG. EGCG dapat menghambat inisiasi dan
promosi tumor, unduksi apoptosis serta menghambat kecepatan replikasi sel yang
berpengaruh pada pertembuhan dan perkembangan neoplasma. Potensial antioksidan
teh hijau secara langsung berhubungan dengan kombinasi cincin aromatis dan grup
hidroksil yang membentuk strukturnya yang menyebabkan pengikatan dan
netralisasi terhadap radikal bebas oleh grup hidroksilnya.
Polifenol dari teh hijau
menghambat produksi dari metabolit asam arakidonat seperti prostaglandin dan
leukotrien, sehinggaakan menurunkan respon inflamasi. Studi pada manusia dan
binatang menunjukkan kemampuan EGCG untuk memblok respon inflamasi terhadap
radiasi UV A dan B serta kemampuan untuk menghambat migrasi neutrofil yang
umumnya terjadi pada proses inflamasi.
Meskipun mekansime yang pasti tidak diketahui, katekin
dari teh hijau menunjukkan peningkatan Lactobacilli dan Bifidobacteria
pada saat menurunkan aktivitas dari beberapa patogen secara signifikan. Studi
juga menunjukkan efek antibakteri dari teh hijau terhadap berbagai macam
bakteri gram positif dan negatif .
Gambar 2. Tanaman Teh (Camellia
sinensis)
Uraian
Tanaman :
1.
Klasifikasi Tanaman:
Divisi
: Spermatophyta (tumbuhan biji)
Sub divisi
: Angiospermae (tumbuhan biji terbuka)
Kelas
: Dicotyledoneae (tumbuhan biji belah)
Sub Kelas
: Dialypetalae
Ordo (bangsa) : Guttiferales (Clusiales)
Familia (suku)
: Camelliaceae (Theaceae)
Genus (marga)
: Camellia
Spesies (jenis) : Camellia sinensis
Varietas
: Assamica
1.
Ciri Tanaman:
Habitat : Tanaman
teh umumnya di tanam di perkebunan, di panen secara manual dan tumbuh di
ketinggian 200-2300 m dpl. Pohonnya kecil karena seringnya pemangkasan sehingga
terlihat seperti perdu. Bila tidak di pangkas, akan tumbuh kecil, ramping
setinggi 5-10 m, dengan bentuk tajuk seperti kerucut.
Batang : Batang
tegak, berkayu, bercabang-cabang, ujung ranting dan daun muda berambut halus.
Daun
: Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berseling, helai daun kaku seperti
kulit tipis, bentuknya elips memanjang, ujung dan pangkal runcing, tepi
bergerigi halus, pertulangan menyirip, panjang 6-18 cm, lebar 2-6 cm, warna
hijau, permukaan mengkilap.
Bunga :
Bunga di ketiak daun, tunggal atau beberapa bunga bergabung menjadi satu,
berkelamin dua, garis tengah 3-4 cm, warna putih cerah dengan kepala sari
berwarna kuning, harum.
Buah
: Buah berbentuk kotak, berdinding tebal, pecah menurut ruang, masih muda
hijau, setelah tua coklat kehitaman.
Biji
: Biji keras, umumnya 1-3 dalam satu buah.
1.
Sifat dan Khasiat
Daun berbau aromatic dan sedikit pahit. Berkhasiat
sebagai peluruh kencing (diuretic), stimulansia jantung (cardiotonik),
menstimulir susunan saraf pusat, penyegar badan, berkhasiat sebagai adstringen
pada saluran pencernaan (1).
1.
Kandungan kimia
Daun teh mengandung
kafein ( 2-3 % ), theobromin, theofilin, tannin, xanthin, adenine, minyak
atsiri, kuersetin, naringenin, dan natural fluoride. Tanin mengandung
epichatechin. Setiap 100 gram daun the mempunyai kalori 17 kj dan mengandung
75-80 % air, polifenol 25 %, protein 20 %, karbohidrat 4 %, kafein 2,5 – 4,5 %,
serat 27 % dan pectin 6 %. Biji mengandung saponin yang beracun dan mengandung
minyak. Kafein mempercepat pernafasan, perangsang kuat pada susunan saraf pusat
dan aktifitas jantung. Theofilin mempunyai efek diuretic kuat, menstimulir
kerja jantung dan melebarkan pembuluh darah koroner. Theobromin terutama
mempengaruhi otot.
Dari hasil penelitian, flavonoid yang merupakan
antioksidan polifenol pada the mampu memperkuat dinding sel darah merah dan
mengatur permeabilitasnya, mengurangi kecenderungan thrombosis, dan menghambat
oksidasi LDL sehingga mengurangi terjadinya proses atherosclerosis di pembuluh
darah yang selanjutnya akan mengurangi resiko kematian akibat penyakit jantung
koroner (2).
Uraian Senyawa Epicatechin dari daun Teh ( Camelia
Sinensis )
1.
Stuktur Senyawa :
·
Katekin (Polifenol)
Polifenol teh atau sering disebut dengan katekin
merupakan zat yang unik karena berbeda dengan katekin yang terdapat pada
tanaman lain. Katekin dalam teh tidak bersifat menyamak dan tidak berpengaruh
buruk terhadap pencernaan makanan. Katekin teh bersifat antimikroba (Bakteri
dan Virus), antioksidan, antiradiasi, memperkuat pembuluh darah, melancarkan
sekresi air seni dan menghambat pertumbuhan sel kanker.
Katekin merupakan kelompok utama dari substansi teh
hijau yang paling berpengaruh terhadap seluruh komponen teh. Dalam
pengolahannya, senyawa tidak berwarna ini, baik langsung maupun tidak langsung
selalu dihubungkan dengan semua sifat produk teh, yaitu rasa, warna, dan
aroma .
Katekin merupakan kelompok terbesar dari komponen daun
teh, terutama kelompok katekin flavonoid. Katekin tersitesis dalam daun teh
melalui jalur melanic dan asam sikimat. Sedangkan asam galik diturunkan dari
suatu produk antara yang diproduksi dalam jalur metabolik asam sikimat.
Gambar 3. Jalur biosintesis katekin dari daun teh
Katekin tanaman teh dibagi menjadi 2 kelompok utama,
yaitu proanthocyanidin dan poliester. Katekin teh hijau tersusun sebagian besar
atau senyawa – senyawa katekin, epikatekin, galokatekin,
epigalokatekin, epikatekin galat, galokatekin galat, dan epigalokatein galat. Konsentrasi
katekin sangat tergantung pada umur daun. Pucuk dan daun pertama paling
kaya katekin galat. Kadar katekin bervariasi tergantung pada varietas tanaman
tehnya.
cara ekstraksi katekni dari daun teh ditunjukkan pada
skema dibawah ini:
Gambar 4. Teknik ekstraksi katekin dari daun teh
Pertanyaan
1.
Untuk pertanyaan yang belum terjawab:
Pertanyaan: Bakteri apa yang ada di dalam mulut yang mengakibatkan gigi keropos?
Pertanyaan: Bakteri apa yang ada di dalam mulut yang mengakibatkan gigi keropos?
ü Jawab: Streptococus Mutans. Bakteri ini yang akan membuat plak pada gigi
kita. Penyebabnya karena mengkonsumsi gula dalam jumlah yang tinggi. Bakteri
ini akan memecah gula dan menghasilkan zat-zat yang membantu untuk melekatkan
dirinya pada permukaan gigi, sehingga terbentuk plak pada gigi. Untuk lebih
jelasnya lihat situshttp://www.tanyapepsodent.com/nanya-nih
:
No comments:
Post a Comment