Tuesday 14 March 2017

Gingerol dari Rimpang Jahe

Gingerol dari Rimpang Jahe

TAUUU DONG YAAA JAHEEEEE.. iyaa itu yang bikin hangattt 
yapp langsung aja kita bahas cusss

         Sediaan bahan alam sebagai warisan budaya nasional bangsa Indonesia dirasa semakin berperan dalam pola kehidupan masyarakat dari sisi kesehatan maupun perekonomian.Sejak jaman dahulu jahe sudah dimanfaatkan untuk memasak, minuman penghangat tubuh dan sebagai bahan untuk membuat jamu/obat tradisional. Digunakannya jahe sebagai bahan obat tradisional dikarenakan di dalam ubi/rimpang jahe terdapat senyawa aktif yang bisa digunakan untuk mengobati beberapa macam  penyakit.
      Tanaman jahe merupakan salah satu bahan baku tanaman obat sebagai penunjang jamu tradisional dan komoditi ekspor.Nilai ekonomi tanaman ini selain pada rimpang mudanya juga pada kandungan minyak atsirinya.Keterlibatan Indonesia dalam perdagangan obat dunia terus meningkat.Masalah yang dihadapi dalam pengembangan tanaman jahe umumnya pembudidayaan yang masih bersifat usaha sambilan dan ekstensif,terbatasnya data teknis,budidaya varietas,pola tanam,lokasi pembudidayaan serta keadaan lingkungan pertumbuhannya.
       Tanaman jahe tumbuh subur pada kondisi tanah gembur,subur,lapisan humus tebal dan drainase yang baik.Kemasaman tanah masih kurang datanya mengenai pengaruhnya terhadap produksi tanaman jahe.Beberapa usaha telah dilakukan untuk meningkatkan pH tanah di lahan budidaya tanaman jahe.
     Bagian tanaman jahe yang digunakan sebagai obat tradisional adalah rimpangnya. Kegunaan rimpang jahe antara lain sebagai campuran obat tradisional terutama sebagai karminatif dan stimulan, penambah nafsu makan, tonik lambung peluruh dahak, peluruh haid, pencegah mual, penurun tekanan darah, menghilangkan lelah, meningkatkan stamina, mencegah infeksi pada luka. Standar Nasional Indonesia menyebutkan bahwa rimpang jahe yang digunakan sebagai bahan baku obat adalah rimpang dari jahe emprit. Komponen kimia utama pada jahe segar adalah keton fenolik homolog yang dikenal sebagai gingerol. Gingerol secara kimiawi tidak stabil pada suhu yang tinggi dan berubah menjadi shogaol.Shogaol memiliki aroma yang lebih tajam dibanding dengan gingerol, shogaol ditemukan pada jahe kering.Kandungan kimia aktif pada jahe adalah gingerol dan hexahydrocurcumin; keduanya berguna untuk mencegah oksidasi dari minyak dan lemak
Tanaman Rimpang Jahe (Zingiber officinale Roscoe)


gambar 1. Zingiber officinale2
Klasifikasi Tanaman
Kerajaan           : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom     : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi      : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                : Pteridophyta
Subdivisi          : Angiospermae
Kelas                : Monocotyledoneae
Ordo                 : Scitaminee
Famili               : Zingiberaceae
Genus               : Zingiber
Spesies            : Zingiber officinaleroscoe
 Nama Lain
1.      Nama daerah Sumatera: halia (Aceh), beuing (Goya), bahing (Batak Karo), pege (Toba), sipade (Mandailing),Lahia (Nias), alra, jae (Melayu), sipadeh (Minangkabau), pege (Lubu), jani (Lampung).Jawa: jahe (Sunda), jae(Jawa), jhai (Madura), jae (kangen). Kalimantan lai (Dayak) Nusa Tenggara: jae (Bali), reja (Bima), alia (Sumbu).Le (Flores). Sulawesi: luya (Mongondow), moyuman (Baros), melita (Gorontalo), yayo (Buol), kuya(Baree).Maluku: lisehi (Hila), sehil (Nusalaut), siwei (Buru), geraka (Ternate), Goro (Tidore), laian (Aru), lega(Arafuru). Irian: lali (Kalana Fat), marman (Kapaur)
2.      Nama Asing: Nama Botani Zingiber berasal dari bahasa sansekerta=Singaberi, dari bahasa Arab = Zanzabil, dan dari bahasa Yunani = Zingeberi, Inggris = Ginger, Cina = khan jiang, Chiang3.
3.      Nama simplisia:Zingiberis Rhizoma; Rimpang Jahe

Deskripsi
Jahe termasuk tanaman tahunan. Terna berbatang semu, tinggi 30-100 cm. Daun berselang-seling teratur, sempit, panjang 5-25 kali lebarnya,tangkainya berambut. Bunga mulai tersembul di permukaan tanah. Rimpang agak putih, bagian ujung bercabang-cabang pendek, pipih, bulat telur terbalik, bagian luar rimpang coklat kekuningan, berakar memanjang. Bekas patahan berserat menonjol, kuning atau jingga. Bau aromatik dan rasa pedas. Bentuk rimpang agak pipih, bagian ujung bercabang, cabang pendek pipih, bentuk melengkuk ke dalam. Warna coklat kekuning-kuningan, beralur memanjang kadang ada serat yang bebas. Ukuran rimpang relatif kecil dan berbentuk agak pipih, berwarna putih sampai kuning, panjang rimpang 16, 13-31, 70 cm, tinggi 7,86 – 11, 10 cm dan berat 1,11 – 1,58 kg. Akarnya berserat agak kasar dengan ukuran panjang mencapai 20,55 – 21,10 cm dan berdiameter 4,78– 5,90 mm. Rimpang jahe kecil aromanya agak tajam dan terasa pedas. Berdasarkan ukuran dan warna rimpangnya, jahe dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) varietas, yaitu jahe besar (jahe gajah), jahe kecil (jahe emprit), dan jahe merah (jahe sunti).Jahe merah dan jahe kecil banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan.Sedangkan jahe besar dimanfaatkan sebagai bumbu masak

Ekologi dan penyebaran
Tanaman ini dapat tumbuh di daerah tropis dan sub tropis, serta telah dikenal di eropa sejak abad pertengahan. Di Indonesia tanaman jahe dapat dite-mukan di daerah Rejang Lebong (Bengkulu), Kuni-ngan, Bogor (Jawa Barat), Magelang, Temanggung (Jawa Tengah), Yogyakarta dan beberapa daerah di JawaTimur. Jahe biasa hidup di tanah dengan ke-tinggian 200-600 meter di atas permukaan laut dan curah hujan rata-rata 2500-4000 mm/tahun (Harris, 1990). Yang dimaksud dengan jahe di Indonesia ada-lah batang yang tumbuh di dalam tanah atau sering disebut rhizome
Kandungan kimia
·         Tanaman jahe mengandung minyak atsiri 0,6-3% yang terdiri dari α- pinen, β-phellandrenborneollimonene, linaloolcitralnonylaldehyde, decylaldehyde, methyleptenon1,8 sineolbisabilen1-α-curcuminfarnese,humulen, 60% zingiberen dan zingiberolemenguap, zat pedas gingerol. Kandungan minyak tidak menguap disebut oleoresin, suatu komponen yang memberi rasa pahit
·         Komponen dalam oleoresin jahe terdiri atas gingerol dan zingiberen, shagaol,minyak atsiri dan resin. Pemberi rasa pedas dalam jahe yang utama adalah zingerol
·         rimpang jahe juga mengandung flavonoid, 10- dehydrogingerdionegingerdioneargininelinolenic acidaspartia acid , kanji, lipid, kayu damar, asam amino, protein, vitamin A dan niacin serta mineral. Kadar olesinnya mencapai 3%
·         Asam-asam organik seperti asam malat dan asam oksalat, Vitamin A, B (colin dan asam folat), dan C, senyawa- senyawa flavonoid, polifenol, aseton ,methanol, cineole, dan arginine

Efek farmakologi

·         peluruh dahak atau obat batuk, peluruhkeringat, peluruh haid, pencegah mual dan penambah nafsu makan
·         Antiseptik, circulatory stimulant, diaphoretic,peripheral vasodilator
·         membuang angin, memperkuat lambung, memperbaiki pencernaan dan menghangatkanbadan
·         obat karminatifadiafiretika, dan stimulansiadengan dosis Pemakaian 0,5 gram sampai 1,2 gram
·         Minyak atsirinya mempunyai efek antiseptic, antioksidan dan mempunyai aktifitas terhadap bakteri dan jamur
·         Secara tradisional digunakan untuk obat sakit kepala, gangguan pada saluran pencernaan, stimulansia, diuretic, rematik, menghilangkan rasa sakit, mabuk perjalanan, dan sebagai obat luar untuk mengobati gatal-gatal akibat gigitan serangga, keseleo, bengkak, serta memar
·         Berbagai penelitian juga menyebutkan bahwa jahe memiliki efek antioksidan dan antikanker
·         ekstrak jahe memberiefek positif terhadap respons proliferatif dan sitolitik limfosit,selain itu ekstrak etanol jahe segarsecara in vitro meningkatkan proliferasi splenosit dan menurunkan tingkat kematian sel
·         Jahe juga mengandung bahan antioksidan diantaranya senyawa flavonoid dan polifenol,asam oksalat dan vit C,antioksidan ini dapat membantu menetralkan efek merusak yang di sebabkan oleh radikal bebas dalam tubuh
·         Melindungi system pencernaan dengan menurunkan keasaaman lambung dan menghambat terjadinya iritasi pada saluran pencernaan hal ini karena jahe mengandung senyawa aseton dan methanol
·         Jahe mengandung senyawa cineole dan arginine yang memiliki manfaat memperkuat daya tahan sperma

Gingerol dari Rimpang Jahe
1.      Struktur kimia, sifat dan golongan
2.      Struktur
Rumus molekul gingerol C17H26O413.
Nama sistematik : (S)-5-hidroksi-1-(4-hidroksi-3-methoxyphenyl)-3-dekanon2.


Gambar 2. Struktur gingerol2.
Sifat
Senyawa gingerol memiliki banyak gugus hidroksil sehingga bersifat polar10.zat pedas gingerol yaitu: (6)-gingerol 6085%; (4)-gingerol;(8)-gingerol 5-15%, (10)-gingerol 6-22% (12)-gingerol; (6)-methylgingerdiol.Gingerol merupakan senyawa yang labil terhadap panas baik selama penyimpanan maupun pada waktu permrosesan, sehingga gingerol sulit untuk dimurnikan, dan akan berubah menjadi shogaol. Tingkat kepedasan menentukan kualitas minyak jahe. Metode yang paling sederhana untuk menilai tingkat kepedasan  adalah dengan organoleptic karena sangat subyektif dan  mempunyai hasil yang berbeda-beda. Hal tersebut dapat diatasi dengan menggunakan HPLC.
Sifat kimia fisika dari gingerol:
·         Berat molekul: 294,39 g/mol.
·         Bentuk: minyak berwarna kuning muda atau kristal.
·         Penyimpanan: disimpan dalam wadah tertutup rapat.
·         Massa jenis: 1,083 g/cm3.
·         Titik didih: 453oC.
Golongan
Gingerol merupakan golongan fenol yang merupakan desinfektan yang paling umum yang digunakan di laboratorium sebagai penghambat pertumbuhan kuman atau membunuhnya. Kandungan gingerol dalam minyak jahe sekitar 20 sampai 30 persen berat jahe
·         Rimpang  jahe juga mengandung flavonoid, 10- dehydrogingerdionegingerdionearginine-á, linolenic acid,aspartia acid , kanji, lipid, kayu damar, asam amino, protein, vitamin A dan niacin serta mineral. Kadar olesinnya mencapai 3%.
·         Asam-asam organik seperti asam malat dan asam oksalat, Vitamin A, B (colin dan asam folat), dan C, senyawa- senyawa flavonoid, polifenol, aseton ,methanol, cineole, dan arginine
·         Senyawa utama dalam  tanaman jahe,yaitu gingerol.Gingerol merupakan golongan dari fenol dari poliketida pada jalur asam asetat
Efek farmakologi
·         Minyak jahe berisi gingerol yang berbau harum khas jahe, berkhasiat mencegah dan mengobati mual dan muntah, misalnya karena mabuk kendaraan atau pada wanita yang hamil muda. Juga rasanya yang tajam merangsang nafsu makan, memperkuat otot usus, membantu mengeluarkan gas usus serta membantu fungsi jantung
·         Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung. Gingerol juga diduga membantu menurunkan kadar kolesterol
·         6-gingerol merupakan komponen zat pedas berefek sebagai antiemetika
·         Kandunga gingerol pada rimpang jahe memiliki efek analgesic, sedative, antipiretik dan anti bakteri secara in vitro maupun pada hewan coba
·         Gingerol, shogaol, dan gingerone memiliki antioksidan di atas vitamin E, selain itu juga memiliki aktifitas anti-inflamasi dan efek kemopreventif yang menunjukkan pencegahan timbulnya kanker pada percobaan karsinogenesis
·         Gingerol dan paradol juga beraktifitas sebagai anti-tumor yang dapat menahan tumbuh suburnya sel kanker pada tubuh manusia
·         Gingerol dan shogaol berfungsi sebagai antihepatotoksik terhadap CCldan galaktosamin penyebab sitotoksik pada hati tikus
·         Senyawa (6)-gingerol, (8)-gingerol dan (10)-gingerol dapat mengurangi aktivitas kardiotonik
·         Gingerol sebagai anti leukemia yang menginduksi sel leukemia apoptosis.
·         Bertindak sebagai agen anti-bcl-2
·         Dapat mencegah perkembangan sel kanker pada usus besar
·         Melindungi terhadap radiasi

Cara  ekstraksi  dan  isolasi
·         Rimpang segar Z. officinale, dengan nomor spesimen voucher,4735 dibeli dari pasar lokal. Spesimen yang disimpan dalamlaboratorium penyidik. Rimpang (20,0 kg) hancurdan saring dalam etanol (20 l) selama 48 jam pada suhu kamar. yang  meresap dikumpulkan dan  proses ekstraksi  ini diulangempat kali. Ekstrak etanolik gabungan disaring danterkonsentrasi pada tekanan rendah di 55 º C, diberikan cokelatcair (7 l). Ekstrak yang diperoleh difraksinasi berturut-turut denganheksana, kloroform, dan n-butanol. Pelarut dihilangkan untuk  mengurangi tekanan dan memberikan pecahan yang sesuai dari heksana..  heksan (200 g), kloroform (40 g), butanol (80 g) dan air (500g). Kloroform fraksi (35 g) dikenakan kromatografi kolomlebih dari silika gel (230-400 mesh) menggunakan heksana-etil asetat(9:1) diberikan fraksi campuran kaya [6]-gingerol (Gambar 1). Inifraksi selanjutnya dikenakan untuk membalikkan kolom fase, menggunakanair: metanol (2:3) campuran, diberikan [6]-gingerol (10 g). Paraidentitas [6]gingerol dikonfirmasi oleh perbandingan spektradengan data yang dilaporkan (Connel et al., 1969).
·         Gingerol dapat dibuat dengan  dua cara yaitu dengan dehidrasi dari shogaols, yang merupakan senyawa campuran dari 3 homolog atau dengan kondensasi Retro-Aldol menjadi zingerone, 4-(3-metoksi-4 hidrophenil)-2butanone).
·         Ekstraksi 6-Gingerol, 8-Gingerol, 10-Gingerol, dan 6-Shogaol dari Plasma. Sampel plasma (490 AL) yang dibubuhi dengan 10 AL berbagai konsentrasi standar kerja gabungan dan 10 AL dari standar internal, asam vanillylamide pelargonic (100 Ag / mL). Sampel diencerkan dengan air dan diekstraksi dengan 2,0 mL etil asetat / heksana (1:1, volume untuk volume). Setelah sentrifugasi, lapisan organik atas telah dihapus ke dalam botol gelas dan dikeringkan di bawah aliran argon. Sampel resuspended dalam 60 AL asetonitril dan 40 AL air. Sampel disaring dan kemudian ditempatkan dalam botol autosampler untuk kuantifikasi HPLC.
·         Senyawa oleoresin diekstraksi dari tepung jahe kering beku (60 mesh) dalam pelarut etanol dengan metode soxhlet. Fraksi 1 atau gingerol dan fraksi 2 atau shogaol diperoleh dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT) dengan menggunakan plat GF_@%$ (E_merck) dan eluen heksana dan dietileter rasio 3:7 (v:v). senyawa fraksi 1 dan 2 di ekstrak dari silica dengan pelarut aseton, di sentrifugasi pada 2800 x g selama 15 menit, berulang-ulang dan disaring lalu diuapkan. Masing-masing senyawa oleoresin, gingerol dan shogaol dilarutkan dalam media RPMI-1640 dan dengan pengenceran bertingkat dibuat larutan dengan 4 tingkat konsentrasi 250, 500, 1000, dan2000 µg/ml. larutan disterilkan dengan penyaringan membrane 0,22 µm(milipore).

Pertanyaan
1.      dijelaskan bahwa senyawa gingerol memiliki banyak gugus hidroksil sehingga bersifat polar.zat pedas gingerol yaitu: (6)-gingerol 60-85%; (4)-gingerol;(8)-gingerol 5-15%, (10)-gingerol 6-22% (12)-gingerol; (6)-methylgingerdiol.

,yang ingin ditanyakan, apa dalam penggunaan zat gingerol ini yang digunakan hanya jenis gingerol tertentu seperti yang dijelaskan diatas atau secara umum gingerol nya???
,ada tidak penjelasan mengenai bagaimana kita mengekstraksi dan isolasi jenis gingerol tertentunya??misalnya kita ingin mengeksatraksi dan isolasi (6)-gingerol???


ü  menanggapi pertanyaan :
untul penggunaan zat gingerolnya yang digunakan adalah zat gingerol secara umumnya,jadi yang bagian-bagiannya hanya sebagai salah satu kandungan di dalamnya,

ü  Berdasarkan beberapa jurnal yang telah saya baca, yang sering digunakan adalah 6- gingerol karena 6-gingerol ini sebagai komponen utama dari jahe. di dalam pertanyaan diatas juga disebutkan kadar dari 6-gingerol tersebut adalah yang terbanyak yaitu sekitar 60-85 %.
dan untuk ekstraksi gingerol tertentunya belum ada penjelasan yang kami temukan,berdasarkan jurnal yang kami temukan ekstraksi gingerol berasal dari ekstraksi oleoresin. dan karena gingerol ini mudah sekali terdekomposisi dan sebagian akan berubah menjadi shogaol pada suhu 45 derajat celcius, sehingga suhunya dibatasi hingga 40 derajat celcius.


No comments:

Post a Comment

PENGELOLAAN ALAT KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

PENGELOLAAN ALAT KESEHATAN DI RUMAH SAKIT            Berbagai peralatan yang diperlukan di Rumah Sakit seperti alat untuk menginfus da...