Tuesday, 14 March 2017

Asiatic acid dari Herba Pegagan

Asiatic acid dari Herba Pegagan

Pegagan (Centella asiatica) adalah tanaman liar yang banyak tumbuh di perkebunanladang, tepi jalan, serta pematang sawah. Tanaman ini berasal dari daerah Asia tropik, tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia,IndiaRepublik Rakyat CinaJepang dan Australia kemudian menyebar ke berbagai negara-negara lain. Nama yang biasa dikenal untuk tanaman ini selain pegagan adalah daun kaki kuda dan antanan. Sejak zaman dahulu, pegagan telah digunakan untuk obat kulit, gangguan saraf dan memperbaiki peredaran darah. Masyarakat Jawa Barat mengenal tanaman ini sebagai salah satu tanaman untuk lalapan.


Gambar 1. Herba Pegagan (Centella asiatica) (Wikipedia, 2011)

Pegagan (Centella asiatica) memiliki cirisebagai berikut : tumbuhan herba dengan batang horizontal, setiap ruas keluar akar dan menjalar ke tanah. Merupakan herbal tahunan tanpa batang, tetapi dengan rimpang pendek dan stolon – stolon yang merayap dengan panjang 10 – 80 cm. Helai daun tunggal, bertangkai panjang sekitar 5 – 15 cm berbentuk ginjal, dan pada pangkal berbentuk pelepah. Tepinya bergerigi, dengan penampang 1- 7 cm, tersusun dalam roset yang terdiri atas 2 – 10 helai daun, kadang-kadang agak berambut. Bunga berwarna putih atau merah muda tersusun dalam karangan berupa paying tunggal, 3-5 bersama-sama keluar dari ketiak daun, tangkai bunga 5 – 50 mm. Buah kecil bergantung yang bentuknya lonjong atau pipih panjang 2 – 2,5mm, lebar lebih kurang 7 mm dan tinggi lebih kurang 3 mm, berlekuk 2, berwarna kuning kecoklatan, dan berdinding agak tebal, daunnya wangi dan rasanya pahit. Akar keluar dari setiap bonggol, banyak cabang yang membentuk tumbuhan baru.
GOLONGAN TANAMAN
Nama Latin     : Centella asiatica atau Hydrocotyle asiatica
Nama Daerah : Pegaga (Aceh), pegago (Minangkabau), daun kaki kuda (Melayu), antanan gede / antanan rambat (Sunda), semanggen (Indramayu, Cirebon) gagan-gagan/ganggagan/kerok betook/panegowang/rending/calingan rambat (Jawa), kos tekosan (Madura), taidah (Bali), belele (Sasak), wisu-wisu/pagaga (Makassar), daun tungke-tungke/cipubalawo (Bugis), hisu – hisu (Sulawesi), sarowati, kori – kori (Halmahera), kolotidi manora (Ternate), dogauke/gogauke/sandanan (Irian).
Nama Asing    : Ji xue cao (Cina), Indian pennywort (Inggris), paardevoet (Belanda), gotu kola (India).
Penyebaran tanaman: menyebar mulai dari Samudra India sampai ke daerah-daerah tropis di Asia, terutama tumbuh diIndonesia, pesisir pantai timur Madagaskar, Mauritius, dan Reunion.
KANDUNGAN SENYAWA KIMIA

Centella asiatica Urb / C. Asiatica banyak mengandung berbagai senyawa aktif dan senyawa yang terpenting adalah golongan triterpenoid saponin. Triterpenoid saponin meliputi asiatic acid, madecassoside, asiaticoside, centelloside. Selain itu, herba pegagan juga mengandung unidentified terpene seperti  madecassic acid,thankuniside, isothankuniside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol, carotenoids, hydrocotylin, vellarine(Besung,2009).
Komponenlain yang terkandung adalah minyak atsiri (volatil oil), flavonoid, asam amino, acetate, camphor, cineole, senyawa – senyawa polyacetylene, kaempferol, quercetin, myo-inosito, resins, tannin, fytosterol (seperti campesterol, stigmasterol, sitosterol), garam mineral (seperi garam kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi), alkaloid hidrokotilinadan karbohidrat (Soegihardjodan Koensoemardiyah).
Kandungan triterpenoid saponin yaitu asiatic acidpada pegagan berfungsi untuk meningkatkan aktivasi makrofag.Triterpenoids merupakan antioksidan sebagai penangkap radikal bebas yang dapat mematikan sel – sel otak dan merevitalisasi pembuluh darah. Asiaticosidedan senyawa sejenis juga berperan berkhasiat anti lepra (kusta). Secara umum, pegagan berkasiat sebagai hepatoprotektor yaitu melindungi sel hati dari berbagai kerusakan akibat racun dan zat berbahaya (Thongnopnua, 2008).
Zat vellarine yang ada pada herba pegagan memberikan rasa pahit. Kandungan vitamin berfungsi untuk meningkatkan stamina dan vitalitas serta sebagai antioksidan yang membantu dalam perkembangan sel – sel otak. Selain itu garam – garam mineral sebagai pembentuk sel darah merah (zat besi) yang berfungsi dalam mylenisasi otak dan peningkatan daya konsentrasi. Menurut penilitian yang dilakukan di Afrika oleh salah satu Mahasiswi IPB (Ine Wasillah), tumbuhan pegagan ini mampu mengobati penyakit sifilis.


Gambar 2. Struktur Triterpen saponin dari herba pegagan (WHO, 1999)

Triterpenoid saponin
R1
R2
Rumus molekul
Berat molekul
Asiatic acid
H
OH
C30H48O5
488
Asiaticoside
H
O-glu-glu-rham
C48H78O19
958
Madecassoside
OH
O-glu-glu-rham
C48H78O20
974
Madecassic acid
OH
OH
C30H48O6
504

SIFAT KHASIAT DAN MANFAAT
Sifat kimiawi dari herba pegagan yaitu rasanya manis, bersifat mendinginkan (sejuk). Memiliki fungsi membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, anti-infeksi, antitoxic, penurun panas, peluruh air seni, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan. Saponin yang ada menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya keloid)
Efekfarmakologi utama dari pegagan ini diketahui berasal dari kandungan senyawa triterpenoid yaitu Asiatic acid, Madecassic acid, Asiaticoside, Madecassoside. Berdasarkan penelitian farmakologi yang dilakukan, pegagan mempunyai efek merangsang pertumbuhan rambut dan kuku, meningkatkan perkembangan pembuluh darah serta menjaganya dalam jaringan penghubung (connective tissue), meningkatkan pembentukan mucin (zat utama pembentuk mucus) dan komponen-komponen dasar pembentuk lainnya, seperti hyaluronic acid dan chondroitin sulfate, meningkatkan daya kompak (tensile integrity) dermis (jaringan kulit di bawah epidermis), meningkatkan proses keratinisasi (pembentukan keratin) epidermis melalui perangsangan pada lapisan luar kulit, dan meningkatkan efek keseimbangan pada jaringan penghubung. Pegagan mengandung triterpenoids, beberapa macam vitamin yaitu A, B, E, G, dan K, dan mengandung nilai nutrisi yang membantu vitalitas tubuh kita dan berfungsi sedatif.
Manfaat pegagan lainnya yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki, mencegah varises dan salah urat, meningkatkan daya ingat, mental dan stamina tubuh, serta menurunkan gejala stres dan depresi.
Pegagan pada penelitian di RSU dr. Soetomo – Surabaya dapat dipakai untuk menurunkan tekanan darah. Penurunannya tidak secara drastis, jadi cocok untuk penderita usia lanjut.
Kegunaan herba pegagan antara lain, daunnya sangat baik untuk menyembuhkan luka kecil, sebagai peluruh air kemih yang lembut, peluruh keringat pada penderita keracunan jengkol, juga dapat sebagai peluruh demam, peluruh getah empedu, wasir, keputihan, batu ginjal, sariawan, dan sebagainya (Perry,1980). Dilaporkan oleh Suwono dkk. (1992), bahwa infusa herba pegagan mempunyai efek antihipertensi pada anjing. Melihat kenyataan tersebut, dipandang bahwa kandungan kimia dalam herba pegagan sangat potensial digunakan sebagai obat (Soegihardjo dan Koensoemardiyah).
Mekanisme Kerja senyawa pada herba pegagan :
1.      Triterpenoid dapat merevitalisasi pembuluh darah sehingga peredaran darah ke otak menjadi lancar, memberikan efek menenangkan dan meningkatkan fungsi mental menjadi yang lebih baik.
2.      Asiaticoside berfungsi meningkatkan perbaikan dan penguatan sel-sel kulit, stimulasi pertumbuhan kuku, rambut, dan jaringan ikat.
3.      Dosis tinggi dari glikosida saponin akan menghasilkan efek pereda rasa nyeri.
4.      Saponin yang terkandung dalam tanaman ini mempunyai manfaat mempengaruhi collagen misalnya dalam menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (Bown, 2001).
Asiatic acid juga mungkin memiliki sifat anti-angiogenesis. Selain itu, persiapan topikal telah terbukti memiliki unik penyembuhan luka-sifat yang mungkin bermanfaat bagi pasien tumor otak dalam pemulihan mereka dari operasi. Selain itu, risiko rendah efek samping yang merugikan, sejarah panjang penggunaan sukses dalam pengobatan tradisional, bukti substansial bahwa itu melintasi penghalang darah otak, dan bukti yang relatif baru bahwa itu adalah sitotoksik untuk jalur sel kanker banyak, menunjukkan bahwa asitic acid mungkin menjadi suplemen pelengkap yang tepat untuk pengobatan tumor otak yang komprehensif.
Dalam sebuah penelitian yang unik diterbitkan pada tahun 2006.Science Biomaterial dan Laboratorium Teknik di Institut Teknologi Massachusetts (MIT) menemukan bahwa asiatic acid menyebabkan dosis dan waktu bergantung kematian sel dalam baris sel glioblastoma umum, U-87MG. Hal ini terjadi melalui kematian sel apoptosis, Ca 2 +-dimediasi kematian sel nekrotik, dan aktivasi caspase-9 dan caspase-3c(Cho, Choi,Cardone,Kim,Sinskey, 2006).
Untuk pasien tumor otak, asiatic acid banyak juga manfaatnya. Diantar divalidasi ilmiah-efek yang dapat digunakan oleh pasien tumor otak, asiatic acid menyediakan:
1.      Sitotoksisitas terhadap berbagai jenis sel kanker
2.      Perlindungan terhadap glutamat-induced neurodegeneration
3.      Sifat penyembuhan luka
4.      Anti-inflamasi; diuretik ringan
5.      Nitrat oksida penghambatan
6.      Adaptogenik properti
7.      Menurunkan tekanan darah
8.      Mengurangi edema kaki
(Grimaldi, De Ponti, D’Angelo, Caravaggi, Guidi, Lecchini, Frigo, Crema, 1990).
Kegunaan lain dari herba pegagan adalah efek stimulasi pada sintesis kolagen dengan cara yang tergantung dosis, ekstrak pegagan  menjadi bahan potensial dalam produk perawatan kulit untuk memulihkan kulit kekencangan, elastisitas dan memperbaiki penampilan kulit

No comments:

Post a Comment

PENGELOLAAN ALAT KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

PENGELOLAAN ALAT KESEHATAN DI RUMAH SAKIT            Berbagai peralatan yang diperlukan di Rumah Sakit seperti alat untuk menginfus da...