DNA
DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik
dan berfungsi untuk mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan
secara seluler. DNA terdapat pada nukleus, mitikondria, dan kloroplas.
Perbedaan ketiganya adalah DNA nukleus berbentuk linier dan berasosiasi sangat
erat dengan protein histon, sedangkan DNA mitokondria dan kloroplas berbentuk
sirkular dan tidak berasosiasi dengan protein histon. Selain itu DNA
mitokondria dan kloroplas memiliki ciri khas, yaitu hanya mewariskan
sifat-sifat yang berasal dari garis ibu. Sedangkan DNA nukleus memiliki pola
pewarisan sifat dari kedua orangtua. Dilihat dari organismenya, struktur DNA
prokariot tidak memiliki protein histon dan berbentuk sirkular, sedangkan DNA
eukariot berbentuk linier dan memiliki protein histon.
DNA memiliki struktur pilinan utas ganda yang anti
pararel dengan komponen-komponennya, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), gugus
fosfat dan pasangan basa. Sebuah sel memiliki DNA yang merupakan materi genetik
dan bersifat herediter pada seluruh sistem kehidupan. Genom adalah set lengkap
dari materi genetik (DNA) yang dimiliki suatu organisme dan terorganisasi
menjadi kromosom. DNA juga dapat diisolasi, baik pada manusia maupun tumbuhan.
DNA manusia dapat diisolasi melalui darah. Komponen darah yang diisolasi yaitu
sel darah putih, karena memiliki nukleus dimana terdapat DNA didalamnya.
DNA terdapat pada seluruh jaringan dan cairan tubuh. Oleh
karena itu DNA genom dapat diisolasi
dari semua bahan biologis yang mengandung
sel berinti, seperti darah, semen, rambut, tulang, liur dan lain-lain. Bahan yang paling
sering digunakan untuk tujuan isolasi DNA adalah darah dan rambut beserta
akarnya, karena kedua bahan tersebut
relatif mudah diperoleh.
Darah
(whole blood) dan sumsum tulang mamalia mengandung baik sel-sel berinti (sel darah
putih) maupun sel-sel tidak berinti (sel darah merah). Untuk mengisolasi DNA
dari darah dan sumsum tulang, sel darah merah yang tidak mengandung DNA genom
harus dilisiskan dahulu agar dapat dipisahkan dari sel darah putih. Sel-sel
darah putih yang sudah dipisahkan kemudian dilisiskan dengan bantuan bahan
pengawet DNA yaitu, deterjen anionik yang dapat melarutka komponen seluler.
Bahan pengawet DNA juga dapat mengurangi aktivitas Dnase yang terdapat di dalam
sel. Bila perlu dapat ditambahkan Rnase untuk menyingkirkan kontaminasi RNA.
No comments:
Post a Comment