Wednesday, 15 March 2017

Ginkgolida dari Ginkgo biloba

Ginkgolida dari Ginkgo biloba

                   Suplemen ginkgo diekstrak dari tanaman berbentuk pohon, yang tingginya bisa mencapai 25 m. Namanya Ginkgo biloba. Tanaman ini asli dari daratan Tiongkok dan konon sudah ada sejak zaman prasejarah, 300 ribu tahun silam. Dibandingkan dengan tanaman berbentuk pohon lainnya, tanaman ginkgo tergolong berumur sangat panjang. Bisa sampai ratusan tahun. Sehingga sering dimitoskan sebagai tanaman untuk panjang usia.
           Sebagai bahan obat alami, ginkgo bukanlah barang baru. Karena penduduk kuno Tiongkok telah memanfaatkan daun dan buahnya sejak 5.000 tahun lalu. Terutama untuk mengobati penyakit jantung dan penyakit yang berkaitan dengan paru-paru, seperti asma maupun bronkhitis. Mereka pun menggunakannya sebagai minuman tonikum penyegar tubuh, setelah sarinya disaring.Kini sari ginkgo telah ditawarkan berupa ekstrak, baik dalam bentuk pil, kapsul, maupun cairan pekat (tincture). Setiap butir pil atau kapsul mengandung 40 mg ekstrak ginkgo, yang menyimpan 24 persen senyawa ginkgo flavoglikosida alias ginkgolida. Zat inilah yang diunggulkan sebagai senyawa alami berkhasiat obat.
        Ginkgo mengandung vitamin C dan senyawa antioksidan flavonoid, yakni ginkgolida. Para peneliti memastikan senyawa inilah yang berperan penting memperlebar sistem pembuluh paling kecil, yakni mikrokapiler, sehingga meningkatkan fungsi organ vital, terutama otak. Karena itu, ginkgo paling efektif jika dimanfaatkan untuk meningkatkan ketajaman mental. Hanya saja, manfaat ini lebih terasa pada orang dewasa, terutama yang sudah memasuki usia 40 tahun, dan bukan bagi anak-anak. Bagaimana latar belakangnya sehingga ektrak ginkgo kurang efektif bagi anak-anak, tak disebutkan. Dengan produksi ATP yang melejit, jaringan elektrik tubuh dipacu keaktifannya. Maka dari itu, ginkgo dikatakan mampu membuat nafsu seks. Tambahan lagi, dengan aktivitasnya melonggarkan pembuluh darah, organ seks memperoleh pasokan energi lebih lancar. Dalam hal mencegah ketuaan, ekstrak ginkgo termasuk bahan alami yang bisa dijagokan. Menurut hasil penelitian, keaktifannya menghadang radikal bebas yang merusakkan sel jauh lebih kuat daripada jambu biji, anggur, apel, maupun jeruk. Karena dibandingkan buah-buahan tersebut, kandungan zat aktif flavonoidnya sepuluh kali lipat. Selain mencegah laju ketuaan kulit, ginkgo pun mampu mereparasi kembali kerut ketuaan dini.
           Sekalipun ginkgo merupakan bahan alami, bukan berarti kita bisa meminumnya secara bebas. Bagaimanapun overdosis tetap berakibat buruk bagi tubuh. Sejumlah penelitian menyebutkan konsumsi ekstrak ginkgo berlebihan mengakibatkan diare, mual, dan muntah. Kalau hal ini terjadi, suplementasi ginkgo tidak perlu dihentikan sama sekali, tapi cukup dengan dikurangi dosisnya hingga dosis terkecil(8).
GINKGO menarik perhatian para pakar karena kemampuannya memperbaiki peredaran darah cerebral dan juga aliran darah di berbagai bagian tubuh. Studi tentang efektivitas ginkgo bagi kesehatan telah banyak dilakukan. Ginkgo berdampak positif bagi penderita dementia (kepikunan), baik karena sirkulasi darah yang memburuk atau karena tanda-tanda awal penyakit Alzheimer. GINKGO diketahui mengandung substansi unik yang disebut ginkgolida. Molekul-molekul ginkgolida dapat memblokir kerja platelet activating factor (PAF), jadi ginkgo bersifat antagonis PAF. PAF adalah pembawa pesan kimiawi yang menyebabkan inflamasi, pengerutan pembuluh darah, penggumpalan darah, dan akhirnya gangguan fungsi cerebral yang memunculkan dementia. Mekanisme PAF sebagai penyebab terjadinya pembekuan darah dan inflamasi dapat diterangkan sebagai berikut. PAF merangsang konversi fosfolipid menjadi asam arakhidonat, yang kemudian dimetabolisasikan ke prostaglandin dan leukotrienes. Akhirnya prostaglandin dan leukotrienes inilah yang sering diasosiasikan dengan munculnya penggumpalan darah dan inflamasi. Ginkgolida dapat menurunkan agregasi platelet, reaksi alergi, dan inflamasi.

        Gangguan fungsi otak pada manula sering kali muncul akibat proses oksidasi yang menimbulkan kerusakan. Ginkgo dapat mencegah oksidasi karena sifatnya sebagai antioksidan. Meski ginkgo efektif bagi peningkatan sirkulasi darah pada manula, sebenarnya ginkgo dapat pula memperbaiki fungsi mental pada orang-orang yang lebih muda. Fungsi mental yang dimaksud di sini khususnya menyangkut aspek memori dan keterjagaan (alertness).

Gambar 1.  Ginkgo biloba
Klasifikasi Ilmiah 
Kingdom                       : Plantae
Divisi                            : Ginkgophyta
Kelas                            : Ginkgoopsida
Ordo                             : Ginkgoales
Famili                           : Ginkgoaceae
Genus                           : Ginkgo
Spesies                          : Ginkgo biloba L.
Nama Umum                 : Ginkgo biloba
Nama Lain                     : Pohon maidenhair, Arbol de los ascudos. Dalam pengobatan tradisional cina, bijinya dikenal sebagai bai guo atau yin xing.

Habitat                          : Tanaman ini banyak ditemukan di daerah yang beriklim sedang.

Distribusi                      : Merupakan tanaman asli China tetapi catatan fosil menunjukkan keberadaannya di Amerika Utara sekitar 7-24 juta tahun yang lalu. Hal ini disebabkan budidaya Para Rahib Budha. Tanaman ini dibudidayakan di daerah berilim sedang dan tahan terhadap parasit dan stressor lingkungan lainnya.

Ciri-ciri                          : Daun dari tanaman Ginkgo biloba L. ini berbentuk kipas, tumbuh dari ujung batang atau cabang. Tanaman ini tidak berbunga dan tidak berbuah karena merupakan tanaman biji terbuka.

Senyawa aktif                : Glikosida flavonoid, diterpenes (termasuk senyawa terpene yang disebut ginkgolides), bioflavones, quercitin, isorhamnetine kaempferol, proanthocyanidins, sitosterols, lakton, antosianin.

Fungsi                          : Ginkgo dianggap sebagai ramuan yang hebat karena memiliki banyak manfaat dalam aplikasi pengobatan. Kemampuan Ginkgo untuk meningkatkan oksigen ke jaringan hidup dengan meningkatkan aliran darah membuat Ginkgo penting untuk sejumlah gangguan termasuk masalah jantung, stroke, dan kepikunan geriatri. Secara tradisional, orang Cina telah menggunakan ginkgo untuk mengobati bronkial, asma dan paru. Baru-baru ini, penelitian telah menunjukkan bahwa senyawa tertentu yang terkandung dalam ginkgo telah terbukti efektif melebarkan arteri, vena dan kapiler, yang mengakibatkan peningkatan aliran darah perifer. Hal ini bermanfaat terhadap sirkulasi darah ke otak. Karena efektif meningkatkan aliran darah otak, ginkgo mungkin memiliki potensi penting untuk mengobati kepikunan, kehilangan memori jangka pendek, tinitus (dering di telinga) dan jenis-jenis penyakit pembuluh darah lainnya. Ginkgo telah digunakan untuk penyakit Raynaud, klaudikasio tenda berhenti sebentar, mati rasa, vertigo dan impotensi. Selain itu juga, Ginkgo dapat berfungsi sebagai antioksidan yang sangat baik, karena kandungan bioflavonoid nya. Ginkgo juga berpartisipasi dalam regulasi enzim dan melindungi pembuluh darah terhadap plak dan kerusakan hati.
Gambar 2. Struktur Gingkolida dari Ginkgo biloba
Sifat                             : Relatif semipolar dan nonpolar. Kurang volatile.
Golongan                      : ginggolida merupakan golongan diterpenoid yang terdapat dalam tanaman                                             ginkgo biloba.
 Gambar 3. Bisosintesis Senyawa Diterpenoid
Khasiat dan Kegunaan
Molekul-molekul ginkgolida dapat memblokir kerja platelet activating factor (PAF), jadi ginkgo bersifat antagonis PAF. PAF adalah pembawa pesan kimiawi yang menyebabkan inflamasi, pengerutan pembuluh darah, penggumpalan darah, dan akhirnya gangguan fungsi cerebral yang memunculkan dementia. Mekanisme PAF sebagai penyebab terjadinya pembekuan darah dan inflamasi dapat diterangkan sebagai berikut. PAF merangsang konversi fosfolipid menjadi asam arakhidonat, yang kemudian dimetabolisasikan ke prostaglandin dan leukotrienes. Akhirnya prostaglandin dan leukotrienes inilah yang sering diasosiasikan dengan munculnya penggumpalan darah dan inflamasi. Ginkgolida dapat menurunkan agregasi platelet, reaksi alergi, dan inflamasi.

Metode Isolasi
Untuk melakukan isolasi yang harus diketahui adalah sifat dari senyawa target tersebut seperti kelarutan, sifat asam-basa, stabilitas, ukuran, dll. Disini sifat ginggolida relative semi polar atau non polar dan votalitasnya rendah bahkan tidak volatile. Selain itu bagian yang kita gunakan misalnya daun, akar, batang, kulit, dll. Dalam penetapan metode pemisahan umum, tidak ada metode isolasi yang benar, oleh karena itu disini kami menyajikan 2 alternatif metode.
Alternatif 1
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun ginkgo biloba yang dikeringkan kemudian diblender sampai berbentuk serbuk. Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian terdiri dari metanol (p.a), asam asetat anhidrida (p.a), H2SO4 pekat, kloroform (p.a), nheksana (p.a), benzena (p.a), KOH 10%, kalsium klorida anhidrat, HCl 4 M, kalium bromida, silika GF254, silika G60, akuades.
Peralatan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : neraca analitik, blender, labu erlenmeyer, penguap putar vakum, pipet ukur, labu ukur, corong pisah, botol reagen, kertas saring, seperangkat alat gelas, seperangkat alat kromatografi lapis tipis, kromatografi kolom, kromatografi gas-spektroskopi massa, refluks, sokhlet dan lampu ultra violet 254 nm dan 366 nm.

Cara Kerja
Ekstraksi senyawa terpenoid dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Sokletasi
Seberat 1000 g serbuk kering daun ginkgo biloba disokletasi dengan 5 L pelarut n – heksana. Ekstrak n-heksana dipekatkan lalu disabunkan dalam 50 mL KOH 10%.
2. Maserasi
Seberat 1000 g serbuk kering daun ginkgo biloba dimaserasi menggunakan pelarut metanol. Ekstrak metanol dipekatkan lalu dihidrolisis dalam 100 mL HCl 4 M. Hasil hidrolisis diekstraksi dengan 5 x 50 mL n – heksana. Ekstrak n-heksana dipekatkan lalu disabunkan dalam 10 mL KOH 10%.
Sistem Kromatografi
1. Kromatografi kolom dengan fase diam silica gel60 dan fase gerak kloroform : methanol (3:7)             digunakan untuk pemisahan senyawa pada ekstrak sehingga diperoleh fraksi-fraksi.
2.   Kromatografi lapis tipis digunakan untuk melakukan pemurnian terhadap fraksi-fraksi tersebut.
3.    Kromatografi gas-spektroskopi massa yang digunakan untuk mengidentifikasi isolat yang relatif          murni yang sebelumnya dilakukan derivatisasi dahulu untuk meningkatkan votalitas dan           stabilitas dari senyawa tersebut.
Alternatif 2
Reagen
HPLC menggunakan reagen methanol, aseton, benzyl alcohol dan etanol, pereaksi asam asetat, petroleum eter dan arang aktif murni. Kemurnian dari ginkgolides diperiksa oleh RP-HPLC dan 400 MHZ 1H-spektroskopi NMR.

Meterial Tumbuhan
Daun gingko biloba yang disimpan dalam wadah yang tertutup cahaya matahari selama sebelum digunakan.
Sistem Kromatografi
Sistem HPLC yang terdiri dari 510 pompa dilengkapi dengan detektor UV 486 nm. Menggunakan system reversed-phase yang terdiri dari µ-Bondapack ODS (C18) column (10 mm, 300×3.9 mm). Fase gerak menggunakan campuran air:methanol (67:33 v / v) dengan pompa yang laju alirannya 1,0 ml / menit. Detektor ditetapkan 220 nm.
Persiapan Sampel
ekstrak daun Ginkgo dibuat menurut metode KLT. Bubuk kering daun (30g) diekstraksi dengan air mendidih (100 ml) selama 20 menit, dan campuran pertama melewati filter 1 Whatman No kertas dan kemudian celit. Arang kemudian diaktifkan (10 g) ditambahkan ke filtrat dan campuran diaduk selama 12 jam pada suhu kamar semalam. Campuran disentrifugasi (700g, 15 menit), solusi supernatan dibuang dan arang aktif itu resuspended dalam 20 ml aseton. Setelah penyaringan melalui kertas filter, pelarut diuapkan sampai kering dan residu dilarutkan dalam metanol 3 ml dan 5 ml dari larutan yang dihasilkan disuntikkan ke dalam sistem chro-matographic.
Larutan Standar
Dua miligram larutan standar ginkgolida dilarutkan dalam 5ml metanol. kemudian disuntikkan ke dalam sistem HPLC sebagai standar internal.

Pertanyaan
1.      citra reswara 09613026
apakah ada sediaan jadi dari ekstrak ginkgo dipasaran? jika ada mungkin bisa disebutkan dalam bentuk sediaan apa.. terimakasih 
:)
ü  sediaan jadi dari ekstrak ginkgo dipasaran sudah ada yaitu dalam bentuk kapsul dan tablet, yang berkhasiat untuk meningkatkan ingatan dengan memperlancar sirkulasi darah ke otak sehingga kemampuannya meningkat.
2.      untuk melengkapi jawaban kemarin diskusi mengenai persentase ginkgolida dalam ginkgo biloba.
ü  Pada buku “Medical Natural product : a Biosynthetic Approach, Third Edition” oleh Dewick P.M. tertera bahwa komponen aktif dalam ginkgo biloba yaitu campuran terpenoid dan flavonoid. pada daun kering mengandung (0,1-0,25)% terpens lactones terutama terdiri dari 5 ginkgolida (A,B,C,J dan M) dan bilobalida. bilobalida mengandung (30-40)% dan ginkgolida A mendominasi sekitar 30%, sisanya ginkgolida B,C,J dan M.
3.      apakah sediaan jadi dari ginkgo yang sudah dipasarkan hanya berguna untuk memperlancar sirkulasi darah saja,apakah tidak ada yang lain seperti kegunaan dari ginkgo biloba itu sendiri.kalau ada,apa sediaan yang tersedia dipasaran…
ü  sediaan ginkgo biloba mekanisme kerjanya dengan meningkatkan aliran darah ke otak dan memperlancar sirkulasi darah sehingga berguna untuk meningkatkan daya ingatan, bisa juga sebagai antioksidan bahkan suplemen bagi penderita Alzheimer.
Untuk lebih jelaskan bisa dilihat pada makalah diatas.


No comments:

Post a Comment

PENGELOLAAN ALAT KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

PENGELOLAAN ALAT KESEHATAN DI RUMAH SAKIT            Berbagai peralatan yang diperlukan di Rumah Sakit seperti alat untuk menginfus da...