Keamanan
Laboratorium
Kecelakaan
dapat terjadi dalam setiap kegiatan manusia. Kecelakaan merupakan suatu
kejadian di luar kemamapuan manusia, terjadi dalam sekejap dan dapat
menimbulkan kerusakan baik jasmani maupun jiwa. Kegiatan yang membahayakan sering
terjadi di laboratorium, tetapi hal ini tidak harus membuat kita takut untuk
melakukan kegiatan di laboratorium.
1.1 Sumber
Terjadinya Kecelakaan
Terjadinya
kecelakaan dapat disebakan oleh banyak hal, tetapi dari analisis terjadinya
kecelakaan menunjukkan bahwa hal-hal berikut adalah sebab-sebab terjadinya
kecelakaan di laboratorium :
1. Kurangnya pengetahuan
dan pemahaman tentang bahan-bahan kimia dan proses-proses serta perlengkapan
atau peralatan yang digunakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium.
2. Kurang jelasnya petunjuk
kegiatan laboratorium dan juga kurangnya pengawasan yang dilakukan selama
melakukan kegiatan laboratorium.
3. Kurangnya bimbingan
terhadap mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan laboratorium.
4. Kuranganya atau tidak tersedianya
perlengkapan keamanan dan perlengkapan pelindung kegiatan laboratorim.
5. Kurang atau tidak
mengikuti petunjuk atau aturan-aturan yang semestinya harus ditaati.
6. Tidak menggunakan
perlengkapan pelindung yang seharusnya digunakan atau menggunakan peralatan
atau bahan yang tidak sesuai.
7. Tidak bersikap hati-hati
di dalam melakukan kegiatan.
Terjadinya kecelakaan di laboratorium dapat dikurangi sampai tingkat paling
minimal jika setiap orang yang menggunakan laboratorium mengetahui tanggung
jawabnya.
1.2 Kecelakaan yang Sering
Terjadi di Laboratorium
1. Luka bakar
2. Luka karena benda tajam dan benda tumpul
3. Cedera pada mata, seperti :
- kelilipan (benda kecil masuk mata)
- luka di mata
- luka kelopak mata
- tersiram bahan kimia
4. Keracunan
2. Luka karena benda tajam dan benda tumpul
3. Cedera pada mata, seperti :
- kelilipan (benda kecil masuk mata)
- luka di mata
- luka kelopak mata
- tersiram bahan kimia
4. Keracunan
1.3 Perlengkapan
Keselamatan Kerja
Perlengkapan keselamatan dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu :
1. Perlengkapan yang
digunakan untuk perlindungan diri dan alat-alat laboratorium dalam kasus
darurat dan peristiwa yang tidak biasa.
2. Perlengkapan yang
digunakan sehari-hari sebagai perlindungan untuk mengantisipasi bahan-bahan
yang diketahui berbahaya.
Dalam
bekerja juga perlu menggunakan perlengkapan keselamatan pribadi sebagai
perlindungan untuk mencegah luka jika terjadi kecelakaan. Beberapa perlengkapan
pribadi yang biasa digunakan adalah :
1. Jas laboratorium, untuk
mencegah kotornya pakaian.
2. Pelindung lengan,
tangan, dan jari untuk perlindungan dari panas, bahan kimia, dan bahaya lain.
3. Pelindung mata digunakan
untuk mencegah mata dari percikan bahan kimia.
4. Respirator dan lemari
uap.
5. Sepatu pengaman, untuk
menghindari luka dari pecahan kaca dan tertimpanya kaki oleh benda-benda berat.
6. Layar pelindung
digunakan jika kita ragu akan terjadinya ledakan dari bahan kimia dan alat-alat
hampa udara.
1.4 Pokok- pokok Tindakan
PPPK
Pertolongan
pertama pada kecelakaan dimaksudkan untuk memberikan perawatan darurat bagi
korban sebelum pertolongan yang lebih lanjut diberikan oleh dokter. Tindakan
yang diambil dalam PPPK tidak dimaksudkan untuk memberikan pertolongan sampai
selesai. Hal-hal yang belum dapat diselesaikan harus diserahkan kepada dokter.
Namun demikian usaha yang dilakukan dalam PPPK harus semaksimal mungkin dan
ditujuksn untuk :
1. Menyelamatkan jiwa
korban.
2. Meringankan penderitaan
korban serta mencegah terjadinya cedera yang lebih parah.
3. Mempertahankan daya
tahan korban sampai pertolongan yang lebih pasti dapat diberikan.
Kecelakaan
biasanya dating ketika kita tidak siap menghadapinya. Kekagetan yang
ditimbulkan oleh peristiwa mendadak itu dan rasa takut melihat akibatnya
membuat orang cepat
panik. Oleh karena itu ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan tindakan PPPK, yaitu :
1. Jangan panik tidak
berarti boleh lamban. Bertindaklah cekatan tetapi tetap tenang.
2. Perhatikan pernafasan
korban. Jika terhenti segera kerjakanlah pernafasan buatan dari mulut ke mulut.
3. Hentikan pendarahan.
4. Perhatikan tanda-tanda
shock.
5. Jangan memindahkan
korban terburu-buru.
1.5 Penanganan Limbah
Laboratorium
Untuk
membuang limbah laboratorium, yang mungkin berbeda pada tempat yang berbeda
pula, cara yang sesuai bergantung pada tipe percobaan yang dilakukan dan bahan
kimia yang digunakan. Tetapi beberapa tipe limbah berbahaya yang dihasilkan
tidak dapat dibuang dalam bentuk aslinya dan harus diolah terlebih dahulu.
Dengan bantuan proses yang sesuai, limbah tersebut dapat dihilangkan sifat
racunnya di tempat bahan tersebut dihasilkan. Keuntungan dari penghilangan
sifat racun juga mengurangi resiko kontaminasi pada pekerja yang tidak
berpengalaman dalam menanganinya bila terjadi kecelakaan dengan limbah ini,
oleh karena itu hal ini juga untuk menghindari resiko terhadap kontaminasi
lingkungan.
Aturan umum untuk
penanganan limbah berbahaya adalah menghindari resiko yang membahayakan
terhadap manusia dan lingkungan baik selama penyimpanan,
pengangkutan dan pembuangan bahan-bahan tersebut.
pengangkutan dan pembuangan bahan-bahan tersebut.
No comments:
Post a Comment